Profil Desa Tejasari

Ketahui informasi secara rinci Desa Tejasari mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Tejasari

Tentang Kami

Mengenal Desa Tejasari, Kaligondang, Purbalingga, pusat sinergi antara pertanian dan ekonomi kreatif. Temukan potensi industri makanan ringan seperti opak, data demografi terkini, serta infrastruktur yang mendukung kemajuan desa di Jawa Tengah.

  • Pilar Ekonomi Ganda

    Perekonomian Desa Tejasari ditopang oleh dua sektor utama, yaitu pertanian sawah yang subur dan industri rumahan (UMKM) yang produktif, khususnya produksi makanan ringan tradisional "opak".

  • Lokasi Strategis dan Demografi Padat

    Berada di lokasi yang terhubung baik dengan desa-desa sekitarnya dan memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi, menandakan wilayah yang dinamis dan produktif.

  • Kelembagaan Masyarakat Aktif

    Peran aktif lembaga seperti PKK dan Karang Taruna menjadi motor penggerak dalam pemberdayaan ekonomi warga, terutama dalam menopang industri rumahan dan kegiatan sosial.

Pasang Disini

Desa Tejasari, sebuah wilayah yang berada di Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga, merupakan cerminan sinergi antara tradisi agraris yang kuat dan geliat ekonomi kreatif yang terus tumbuh. Dikenal luas sebagai salah satu sentra produksi makanan ringan tradisional "opak", desa ini berhasil memadukan potensi lahan pertaniannya dengan keterampilan warganya untuk menciptakan sumber pendapatan yang berkelanjutan. Didukung oleh tata kelola pemerintahan yang transparan dan kelembagaan yang aktif, Tejasari memposisikan diri sebagai desa yang berdaya saing.

Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

Secara geografis, Desa Tejasari terletak pada posisi yang strategis di dalam Kecamatan Kaligondang. Wilayahnya berbatasan langsung dengan desa-desa lain yang penting bagi konektivitas ekonomi dan sosial. Adapun batas-batas administratif Desa Tejasari ialah:

  • Sebelah Utara: Desa Lamongan
  • Sebelah Timur: Desa Brecek
  • Sebelah Selatan: Desa Selakambang dan Desa Penolih
  • Sebelah Barat: Desa Kalikajar

Desa ini memiliki luas wilayah 0,89 kilometer persegi atau setara dengan 89 hektare. Topografi wilayahnya berupa dataran rendah yang subur, menjadikannya sangat cocok untuk pertanian tanaman pangan, terutama padi. Aksesibilitas menuju desa ini tergolong baik, terhubung oleh jalan kabupaten yang melintasi wilayah kecamatan dan menjadi jalur vital untuk transportasi barang dan jasa. Kode pos yang berlaku untuk seluruh wilayah Desa Tejasari yaitu 53391.

Data Demografi dan Sumber Daya Manusia

Berdasarkan data kependudukan terbaru dari Pemerintah Desa Tejasari per Juni 2025, jumlah penduduk tercatat sebanyak 2.747 jiwa. Populasi ini terdiri dari 1.385 jiwa laki-laki dan 1.362 jiwa perempuan, yang tergabung dalam 934 Kepala Keluarga (KK).

Dengan luas wilayah yang relatif tidak besar, yakni 0,89 km2, desa ini memiliki tingkat kepadatan penduduk yang sangat tinggi. Perhitungannya menunjukkan angka kepadatan yang mencapai sekitar 3.086 jiwa per kilometer persegi.

Angka kepadatan yang tinggi ini mengindikasikan area pemukiman yang padat dan pemanfaatan lahan yang sangat intensif, baik untuk perumahan maupun untuk kegiatan ekonomi. Struktur demografi yang didominasi oleh usia produktif menjadi modal sosial yang besar. Mayoritas penduduk bekerja di sektor pertanian sebagai petani atau buruh tani. Namun persentase yang signifikan juga terlibat dalam sektor industri rumahan dan perdagangan, yang menjadi ciri khas ekonomi desa ini.

Roda Perekonomian: Sinergi Pertanian dan Industri Rumahan

Perekonomian Desa Tejasari berjalan di atas dua pilar utama yang saling melengkapi: pertanian dan industri rumahan. Sektor pertanian menjadi fondasi utama ketahanan pangan. Hamparan sawah yang membentang di sebagian besar wilayah desa dimanfaatkan secara produktif untuk menanam padi. Hasil panen tidak hanya mencukupi kebutuhan konsumsi lokal tetapi juga menjadi komoditas yang dijual ke pasar-pasar di Purbalingga.

Di sisi lain, yang menjadi pembeda dan memberikan nilai tambah signifikan bagi ekonomi desa merupakan industri rumahan. Desa Tejasari sangat terkenal sebagai produsen opak singkong. Opak, makanan ringan renyah yang terbuat dari singkong, diproduksi secara massal oleh kelompok-kelompok usaha rumahan yang mayoritas digerakkan oleh para ibu rumah tangga. Kegiatan ini memberikan kontribusi langsung terhadap pendapatan keluarga.

"Produksi opak di sini sudah turun-temurun. Ini bukan hanya soal bisnis, tetapi juga menjaga warisan kuliner," ungkap seorang pengrajin opak kepada media lokal. Proses produksi, mulai dari pengolahan singkong, pencetakan, penjemuran, hingga pengemasan, menciptakan lapangan kerja dan rantai nilai di dalam desa. Selain opak, terdapat pula UMKM lain yang bergerak di bidang perdagangan, seperti toko kelontong dan penjualan hasil bumi.

Infrastruktur Penunjang dan Fasilitas Sosial

Pemerintah desa terus berupaya meningkatkan kualitas infrastruktur untuk mendukung kehidupan warganya. Jaringan jalan desa dan lingkungan telah mendapatkan perbaikan secara berkala untuk memastikan kelancaran mobilitas dan distribusi barang, terutama untuk mengangkut hasil panen dan produk opak ke luar desa. Pusat pemerintahan dan layanan publik berlokasi di Kantor Kepala Desa Tejasari.

Dalam sektor pendidikan, fasilitas yang tersedia sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dasar. Desa Tejasari memiliki beberapa lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD), yang memastikan generasi muda mendapatkan fondasi pendidikan yang kuat tanpa harus bepergian jauh.

Untuk layanan kesehatan, terdapat Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) yang menjadi garda terdepan pelayanan medis dasar. Selain itu, kegiatan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang tersebar di beberapa titik berjalan secara rutin, memainkan peran vital dalam pemantauan gizi dan kesehatan ibu serta anak. Fasilitas ibadah seperti masjid dan musala juga tersebar di seluruh penjuru desa, berfungsi tidak hanya sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai pusat interaksi sosial masyarakat.

Tata Kelola Pemerintahan dan Kelembagaan Lokal

Sistem pemerintahan Desa Tejasari dijalankan secara terstruktur oleh Kepala Desa beserta jajaran perangkatnya, yang bekerja sama dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Kemitraan antara eksekutif dan legislatif desa ini menjadi kunci dalam perumusan kebijakan yang partisipatif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Transparansi informasi juga menjadi prioritas, yang diwujudkan melalui papan informasi desa dan media lainnya.

Kekuatan utama desa ini juga terletak pada kelembagaan masyarakatnya yang sangat aktif. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) turut merancang program pembangunan fisik, sementara Tim Penggerak PKK menjadi motor penggerak utama dalam pemberdayaan perempuan, khususnya melalui koordinasi dan pengembangan usaha opak. Karang Taruna juga aktif dalam mengorganisir kegiatan kepemudaan dan sosial, menciptakan lingkungan yang dinamis bagi generasi muda.

Peluang dan Tantangan di Masa Depan

Desa Tejasari menyimpan berbagai peluang untuk dikembangkan lebih lanjut guna meningkatkan taraf hidup warganya.

  1. Branding dan Pemasaran Produk Unggulan
    Terdapat peluang besar untuk melakukan branding "Opak Tejasari" sebagai oleh-oleh khas Purbalingga. Dengan kemasan yang lebih modern dan pemasaran digital, jangkauan pasar dapat diperluas hingga ke tingkat nasional.
  2. Pengembangan Agrowisata Edukatif
    Konsep wisata edukasi di mana pengunjung dapat melihat langsung proses pembuatan opak dari awal hingga akhir dapat menjadi daya tarik unik yang mendatangkan pendapatan tambahan.
  3. Peningkatan Kualitas Produk
    Standardisasi rasa, ukuran dan higienitas produk opak dapat meningkatkan daya saingnya di pasar yang lebih luas.

Meski demikian, sejumlah tantangan juga membayangi.

  • Ketergantungan pada Bahan Baku
    Fluktuasi harga dan ketersediaan singkong sebagai bahan baku utama dapat mempengaruhi stabilitas produksi.
  • Persaingan Pasar
    Persaingan dengan produk makanan ringan modern dari pabrikan besar menuntut inovasi berkelanjutan dari para perajin.
  • Akses Permodalan
    Banyak pelaku usaha rumahan yang masih memerlukan akses lebih mudah terhadap permodalan untuk mengembangkan skala usahanya.

Melalui kerja keras, inovasi, dan kolaborasi yang solid, Desa Tejasari berpotensi besar untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang menjadi pusat ekonomi kreatif berbasis pangan yang diperhitungkan di Kabupaten Purbalingga.